Seperti
kita ketahui keadaan ekonomi di dunia sedang mengalami guncangan termasuk
negara kita, imbasnya harga-harga mulai merangsak naik, termasuk harga pakan
pelet lele. Dahulu kita masih bisa mendapatkan harga pelet lele hanya mencapai
Rp. 4.000–Rp. 5.000. Tetapi saat ini kita menjumpai pakan pelet tersebut terus
merangsek naik (sebagai perbandingan daerah saya harga pelet lele bisa mencapai
Rp. 7.000-Rp. 8.000). Hal ini sungguh mencekik pemasukan, bayangkan saja biaya
operasional lele dari pertama datang sampai panen (2 bulan) membutuhkan dana
Rp. 9.000 – Rp. 10.000/kg, sedangkan lele diterima oleh tengkulak sekitar Rp.
11.000, saya hanya mendapatkan untung Rp. 1.000/kg selama 2 bulan, belum lagi
ketika lele bermasalah, karena bagaimanapun juga yang kita pelihara merupakan
makhluk hidup yang mempunyai laju pertumbuhan, umur sebagaimana manusia, maka
kalau sudah bermasalah dengan itu semua semakin menyusutlah keuntungan yang
akan kita terima.
Waktu
itu cara yang dilakukan untuk menghemat biaya operasional adalah dengan
memberikan pakan sampingan, seperti bangkai ayam. Tetapi tetap saja tidak dapat
menghemat pengeluaran untuk biaya pakan, karena bagaimanapun juga lele harus
tetap diberikan pelet ikan, lagi pula tidak selamanya pakan sampingan selalu
tersedia, bahkan apabila kita sering mengganti pakan untuk disantap oleh lele,
lele dapat stres karena komposisi nutrisi dipakan tidak tetap (selalu
berubah-ubah), akibatnya laju pertumbuhan lelepun lambat.
Akhirnya,
saya memberanikan diri untuk membuat pakan sendiri. Berbagai sumber literatur
saya pelajari, mulai dari tentang budidaya lele, cara membuat pakan, sampai bertanya kepada orang yang
sudah sering membuat pakan/pelet. Ini semua saya lakukan guna mendapatkan
informasi yang saya butuhkan. Saya lakukan uji coba selama kurang lebih 2 tahun
terakhir ini. Berbagai kegagalan telah saya alami, rugi sampai jutaan rupiah,
tetapi alhamdulillah semua tidak sia-sia. Akhirnya saya berhasil membuat pakan
pelet sendiri dengan formulasi nutrisi yang memenuhi kebutuhan ikan lele,
tentunya dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pakan pabrik,
pakan yang saya buat hanya seharga Rp. 4.000-Rp. 5.000/kg. Inilah rahasia
bagaimana kita akan sukses dan mendapatkan keuntungan yang lebih dari budidaya
lele, sebuah THE SECRET PROJECT yang sudah saya jalankan selama kurang lebih 2
tahun. Anda tidak akan mengalami kegagalan terlebih dahulu, anda tidak perlu
menunggu lama untuk uji coba, dan tentunya anda tidak perlu mengalami kerugian.
Semuanya telah saya rangkum dalam sebuah dokumen, saya beri nama TOP SECRET
DOCUMENTS, ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti, dipahami dan langsung
dapat dipraktikkan, semuanya dirangkum berdasarkan kumpulan literatur buku yang
di buktikan dengan pengalaman dan uji coba yang telah dilakukan.
Kandungan
nutrisi gizi yang dibutuhkan lele
Zat
gizi
|
Kebutuhan
(%)
|
Protein
|
35-40
|
Lemak
|
9,5-10
|
Karbohidrat
|
20-30
|
Vitamin
|
0,25-0,40
|
Mineral
|
1,0
|
Sumber: M. Ghufran H. Kordi K, “Pakan Ikan: Formulasi,
Pembuatan dan Pemberian” Jakarta: PT. Perca. 2008
Kandungan
nutrisi gizi dalam pakan.pelet buatan sendiri
Zat
gizi
|
Nutrisi
gizi (%)
|
Protein
|
39
|
Lemak
|
10,04
|
Karbohidrat
|
27,48
|
Vitamin
|
-
|
Mineral
|
-
|
Catatan: Untuk
vitamin dan mineral dapat diperoleh dari vitamin lele yang banyak dijual di
toko
Mengenai Top Secret Documents, silahkan lihat di laman
informasi dalam blog ini.
saya suka blognya mas. ini namanya pencerahan dan tidak pelit ilmu. mudah2an bayak orang sprti mas yang dengan suka rela memberi pengalaman bertahun2nya demi tujuan mulia. amin....
BalasHapusgood information :D
BalasHapusbagian infomasinya di mana pak?
BalasHapus